Topcareer.id – Kompetisi inovasi terbesar berskala dunia, L’Oréal Brandstorm kembali digelar di Indonesia dengan mengusung tema “Disrupt Beauty 2030”. Brandstorm tahun ini di Indonesia diikuti oleh lebih dari 1.500 peserta.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, L’Oréal Brandstorm 2022 terbuka bagi semua bidang studi dan menerima peserta dengan batas usia hingga 30 tahun dan dalam tiga kategori: Inclusion, Tech dan Green.
Dari 1.500 peserta tersebut, akhirnya terpilih 12 tim untuk bertanding di babak semi-final internasional – selangkah lebih maju untuk lolos ke tahapan final internasional di Paris.
Setelah melalui serangkaian proses seleksi awal sejak bulan Februari, dan tahapan final tingkat nasional, telah terpilih tiga tim sebagai pemenang L’Oréal Brandstorm 2022 dari tiga kategori yang dipertandingkan.
“Melalui L’Oréal Brandstorm kami ingin memberdayakan para pembawa perubahan di masa depan, mereka yang mendorong transisi sosial dan lingkungan utama untuk masa depan,” kata Umesh Phadke, President Director L’Oréal Indonesia dalam siaran pers, Jumat (8/4/2022).
“Kami berharap para peserta dapat membawa inovasi sebagai solusi masa depan untuk permasalahan sosial yang dihadapi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam dunia kecantikan,” ujar Umesh.
Sementara, dalam konferensi pers pada Jumat (8/4/2022), Yenita Oktora, Chief Human Resources, L’Oréal Indonesia menyampaikan bahwa L’Oréal Brandstorm ini memberikan kemungkinan untuk peserta bisa memperoleh pengalaman bekerja di perusahaan kosmetik sebesar L’Oréal.
Baca juga: Menaker: Tahun Ini THR Harus Kontan!
“Nah kali ini berbeda. Kalau tahun-tahun sebelumnya membuka partisipasi Brandstorm hanya untuk mahasiswa, L’Oréal ingin menjadi lebih inklusif sehingga tidak hanya mahasiwa, tapi yang sudah lulus pun boleh, sudah kerja pun boleh, hanya dibatasi dengan usia 30 tahun,” papar Yenita.
Tiga tim yang menjadi pemenang untuk masing-masing kategori, yakni:
Tim Stealth Squad dari Institut Teknologi Bandung dengan inovasinya SunQuare terkait sinar UV untuk orang-orang yang memiliki kulit sensitif terhadap matahari seperti pengidap albino dan vitiligo berhasil menjadi pemenang dalam kategori Inclusion;
Tim Mon Soleil dari Institut Teknologi Bandung dengan inovasinya HyperSync yang menghubungkan hormon dengan kebutuhan kulit melalui teknologi berhasil menjawab tantangan kategori Tech;
Dan dari kategori Green, ada tim Musaceae dari Indonesia International Institute for Life-Sciences (i3L) dinobatkan menjadi pemenang dengan inovasinya yang menggunakan Banana Pseudostem dalam memberikan alternatif baru untuk kertas minyak yang terbuat dari selulosa.
Ketiga tim ini nantinya akan mewakili Indonesia untuk bersaing dengan pemenang nasional dari negara lainnya di tahap internasional.
Para tim pemenang akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari para ahli di bidangnya agar mereka semakin siap untuk tahap semifinal internasional di bulan Mei mendatang.
