Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Saturday, November 23, 2024
idtopcareer@gmail.com
Covid-19

Axcella Lakukan Uji Coba Perawatan Pasien Long COVID-19

Topcareer.id – Sebagian dari para penderita COVID-19 ada kemungkinan untuk mengalami long COVID, dan penelitian masih terus berlangsung untuk mengembangkan cara penyembuhannya.

Axcella Health Inc di Massachusetts, AS mencoba menjalani tes perawatan long COVID dan beberapa pasien bisa pulih dari kelelahan fisik dan mental yang berkepanjangan.

“Dalam studi percontohan dari 41 pasien yang dirilis pada hari Selasa (2/8), untuk tiga dari 21 pasien yang menerima obat AXA1125, skor kelelahan fisik mereka kembali ke tingkat normal setelah 28 hari perawatan,” kata Chief Medical Officer Axcella Margaret Koziel.

Orang lain yang menerima obat juga melaporkan perbaikan fisik dan mental yang dianggap signifikan secara statistik seperti yang ditunjukkan pada skala yang dikembangkan untuk mengukur kelelahan kronis.

Menurut hasil awal, obat tersebut terbukti aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien long COVID.

“Uji coba ini menunjukkan bahwa obat yang sangat aman untuk dikonsumsi dan memiliki efek samping minimal, ini menyebabkan peningkatan substansial dalam pengalaman kelelahan fisik dan kognitif orang,” kata Dr. Jason Maley, konsultan untuk Axcella yang menjalankan klinik long COVID di Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston.

Orang-orang dalam uji coba yang dilakukan di Universitas Oxford menerima obat Axcella atau plasebo selama 28 hari.
Semuanya lebih dari 12 minggu setelah terinfeksi COVID dan memiliki waktu pemulihan fosfokreatin yang abnormal.

Uji coba juga melihat tes darah yang mengukur laktat, tanda kesehatan otot, serta ukuran kelelahan mental dan fisik yang dilaporkan pasien.

Baca juga: Studi: Long Covid Bisa Sebabkan Disfungsi Seksual hingga Kabut Otak

Saat ini tidak ada perawatan yang disetujui untuk kelelahan kronis pada pasien dengan long COVID.

Long COVID merupakan suatu kondisi yang diperkirakan telah mempengaruhi lebih dari seratus juta orang di seluruh dunia.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply