Topcareer.id – Berdasar survei Facebook terhadap usaha kecil dan menengah yang terpaksa tutup selama pandemi virus corona, 55% menyebut tidak akan mempekerjakan kembali pekerja yang sama, yang mereka miliki sebelum krisis.
Dalam sebuah laporan yang dirilis Senin (18/5/2020), Facebook mengatakan bahwa mereka menyurvei 86.000 pemilik usaha kecil, menengah, dan karyawan untuk inisiatif data yang sedang berlangsung dengan World Bank dan Organization for Economic Cooperation and Development.
Baca juga: Penelitian: 90% Karyawan Singapura Ingin Tetap WFH usai Pandemi
Dikutip dari CNBC, laporan ini menyoroti dampak ekonomi jangka panjang dari virus corona dan efek mengerikan yang ditimbulkan pada bisnis yang lebih kecil.
Menurut laporan itu, hanya 45% pemilik dan manajer usaha kecil dan menengah yang mengatakan akan mempekerjakan kembali pekerja yang sama (yang terpaksa dilepaskan atau dicutikan) begitu mereka buka kembali.
Jika perkiraan itu berlaku untuk bisnis serupa di seluruh negeri, ini bisa menghancurkan prediksi untuk pemulihan ekonomi cepat dari krisis.
Baca juga: Covid-19 Selamanya Ubah Hubungan Perusahaan dan Karyawan. Ini 5 Normalitas Barunya
Sekitar sepertiga dari bisnis tutup yang disurvei mengatakan tidak berharap untuk membuka kembali, dengan mempertimbangkan beberapa hal, contohnya ketidakmampuan untuk membayar tagihan atau sewa.
Laporan itu juga mengungkapkan kesenjangan besar dalam cuti sakit dan cuti yang dibayar untuk karyawan bisnis kecil dan menengah.
Dari karyawan yang disurvei, 74% melaporkan tidak memiliki akses cuti sakit dan 70% mengatakan mereka tidak dibayar saat dicutikan. Angka-angka menembus 90% untuk karyawan hotel, kafe dan restoran yang disurvei.
Baca juga: Survei: WFH Hanya Turunkan 1 Persen Produktivitas Karyawan
Facebook yang menganggap pemilik bisnis kecil dan menengah sebagai kelompok yang signifikan untuk bisnis periklanan digitalnya, mengatakan setengah dari mereka yang disurvei kini semakin berinteraksi dengan pelanggan online.
Lebih dari sepertiga bisnis yang disurvei juga menyebut jika mereka sekarang melakukan semua penjualan secara online.
Editor: Feby Ferdian