Topcareer.id – Pemerintah Belanda memulai lelang frekuensi nirkabel 5G baru, pada Senin (29/6/2020) lalu, dengan penawaran kepada perusahaan telekomunikasi agar mereka dapat menyediakan layanan bagi pelanggan dengan jaringan komunikasi seluler yang lebih cepat.
Pemerintah mengatakan lelang online frekuensi 700, 1.400 dan 2.100 megahertz ini dapat berlangsung beberapa hari atau lebih lama dan akan meningkatkan minimal 900 juta euro (USD 1 miliar).
Frekuensi 3.500 megahertz akan dilelang di kemudian hari karena penggunaannya untuk jaringan 5G dapat mengganggu pekerjaan fasilitas intersepsi komunikasi satelit di Belanda Utara yang digunakan oleh badan intelijen Belanda.
Baca juga: Ini Alasan Belanda Disebut Lambang Masa Depan
Kementerian Urusan Ekonomi Belanda mengatakan mereka tidak akan mengomentari apapun tentang lelang frekuensi 5G ini sampai selesai.
Lelang ini untuk bandwidth yang digunakan oleh provider dan tidak secara langsung melibatkan infrastruktur untuk jaringan 5G yang telah menjadi fokus perdebatan internasional yang intens.
Amerika Serikat telah berusaha membujuk sekutu untuk menghindari pembuat peralatan telekomunikasi China, Huawei, sebagai pemasok infrastruktur 5G karena khawatir pemerintah China dapat menggunakannya untuk memata-matai atau menyabotase. Namun Huawei secara konsisten membantah tuduhan itu. *
Editor: Ade Irwansyah