Topcareer.id – Kementerian luar negeri China mengatakan pada hari Jumat (9/10) bahwa negara tersebut telah secara resmi bergabung dengan inisiatif vaksin Covid-19 global yang dikenal sebagai COVAX, yang menjanjikan dukungan untuk membantu membiayai dosis untuk negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah.
Pernyataan kementerian tidak memberikan perincian tentang tingkat dukungan yang akan diberikan Beijing, meskipun Presiden Xi Jinping pada Mei 2020 lalu menjanjikan USD 2 miliar selama dua tahun ke depan untuk membantu menangani pandemi virus corona yang telah merenggut lebih dari 1 juta nyawa hingga saat ini.
“Kami mengambil langkah konkret ini untuk memastikan distribusi yang adil dari vaksin, terutama ke negara berkembang, dan berharap negara yang lebih mampu juga akan bergabung dan mendukung COVAX,” kata juru bicara kementerian luar negeri China, Hua Chunying dalam pernyataannya.
Baca juga: Penelitian: Lebih dari 80% Penderita Covid-19 Tidak Memiliki Gejala Utama
Fasilitas COVAX, yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bertujuan untuk memberikan setidaknya 2 miliar dosis vaksin pada akhir tahun 2021.
WHO mengatakan telah bernegosiasi dengan China untuk meminta negara itu dalam inisiatifnya, di mana Rusia dan Amerika Serikat sejauh ini memilih untuk tidak bergabung.
Hua Chunying dari kementerian luar negeri China juga mengatakan dalam pernyataannya bahwa China memiliki kemampuan manufaktur vaksin Covid-19 yang cukup dan akan memprioritaskan penyediaan negara berkembang ketika vaksin sudah siap.**(Feb)