Topcareer.id – Makan buah dan sayuran sekarang memiliki manfaat tambahan – mengelola stresmu. Menurut studi baru, orang yang makan setidaknya 470 gram buah dan sayuran setiap hari mencatat tingkat stres 10% lebih rendah daripada mereka yang makan 230 gram atau kurang.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Nutrition menyebutkan, pola makan yang terdiri dari buah dan sayuran bisa menjadi pendorong besar bagi kesehatan mentalmu.
“Kami menemukan bahwa orang-orang yang memiliki asupan buah dan sayuran yang lebih tinggi tidak mengalami stres dibandingkan mereka yang asupannya lebih rendah, yang menunjukkan bahwa diet memainkan peran kunci dalam kesejahteraan mental,” kata peneliti utama Simone Radavelli-Bagatini, melansir Ladders.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan orang makan setidaknya 400 gram buah dan sayuran per hari. Sebagai referensi, sebuah apel berukuran sekitar 100 gram dan mengandung empat gram nutrisi.
Satu cangkir blueberry – setara dengan sekitar 65 hingga 75 blueberry – beratnya 190 gram. Di sisi sayuran, satu cangkir brokoli setara dengan 71 gram; kepala selada memiliki berat rata-rata 800 gram.
Penelitian, yang berasal dari Edith Cowan University, tertarik untuk melihat bagaimana buah dan sayuran dapat memengaruhi tingkat stres di lebih dari 8.600 orang Australia antara usia 25 dan 91 tahun dalam Studi Diabetes, Obesitas, dan Gaya Hidup Australia dari Baker Heart and Diabetes Institute.
Baca juga: Bahan Terbaik Dan Terburuk Untuk Tambahan Kopi (Bagian 2)
Para peneliti mengatakan bahwa hanya 1 dari 2 orang Australia yang makan dua porsi buah yang direkomendasikan setiap hari, tetapi banyak yang kekurangan asupan sayuran yang direkomendasikan; kurang dari 1 dari 10 konsumsi lima porsi sayuran yang direkomendasikan setiap hari.
Meskipun beberapa stres dianggap normal, terlalu banyak menyimpan dalam waktu lama dapat menyebabkan dampak yang menghancurkan pada kesehatan mental.
“Stres jangka panjang dan tidak terkelola dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit jantung, diabetes, depresi, dan kecemasan sehingga kami perlu menemukan cara untuk mencegah dan mungkin meringankan masalah kesehatan mental di masa mendatang,” kata Radavelli-Bagatini.
Ini adalah studi yang sangat tepat waktu mengingat tingkat stres telah meroket akhir-akhir ini. Pandemi Covid-19 telah berdampak besar pada kesehatan mental dan keseharian kita.
Sebuah studi baru-baru ini oleh American Psychological Association memperingatkan bahwa remaja Gen Z dan orang dewasa Gen Z menghadapi “ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya” karena pandemi, dengan hampir 8 dari 10 orang dewasa mengatakan pandemi virus corona telah menjadi sumber stres yang signifikan dalam hidup mereka saat ini.**(Feb)