Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

ProfesionalTips Karier

5 Tips Biar Karyawan Senior Tetap Relevan di Era Gen Z

Ilustrasi pakai praktik 15-5 untuk mengetahui apakah kamu menyukai pekerjaanmu.Ilustrasi pekerja. (Sumber foto: freepik.com)

TopCareer.id – Di tengah mulai mendominasinya karyawan milenial dan Gen Z dalam dunia kerja Indonesia, pekerja yang lebih senior dituntut untuk selalu relevan dengan generasi di bawahnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2025 mencatat, mencatat lebih dari 11 juta Baby Boomers dan 47 juta Gen X masih aktif bekerja, berdampingan dengan 34 juta Milenial dan 34,8 juta Gen Z.

Ini menunjukkan, di sebagian besar perusahaan kini memiliki setidaknya tiga sampai empat generasi yang berinteraksi setiap hari. Perbedaan nilai, cara kerja, dan ekspektasi pun akan memunculkan tantangan dalam berkolaborasi.

Menurut Sondang Saktion, Human Resources Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, kolaborasi lintas generasi hanya terjadi jika masing-masing saling menerima dan belajar satu sama lain.

“Karyawan senior memiliki pengalaman dan keahlian yang menjadi fondasi keberlangsungan operasional serta kompetensi utama perusahaan,” kata Sondang, mengutip siaran pers, Kamis (9/10/2025).

“Sementara itu, generasi muda hadir dengan semangat dan keterampilan digital yang mendorong lahirnya inovasi,” imbuhnya.

Maka dari itu, ada beberapa tips bagi karyawan senior agar tetap relevan, produktif, sekaligus mampu menjadi inspirasi bagi lintas generasi.

  • Luangkan waktu untuk refleksi dan rancang fokus karier

Sadari di mana letak kekuatan utama Anda, lalu kembangkan itu lebih dalam sambil menambah wawasan di area lain. Dengan ini, Anda bisa tetap menjadi ahli di bidang inti, sekaligus mampu beradaptasi dengan kebutuhan lintas fungsi.

Penting juga untuk melibatkan atasan dalam diskusi soal karier Anda, agar rencana tersebut sejalan dengan kebutuhan organisasi.

Dukungan dari pimpinan yang terbuka akan membantu karyawan senior agar lebih siap menghadapi perubahan.

Baca Juga: Pekerja Tiba-Tiba Tak Masuk di Hari Pertama Kerja, Apa Itu Career Catfishing?

  • Eksplorasi jalur karier baru

Setelah paham akan fokus utama Anda, perluaslah jalur karier. Ini bisa dilakukan dengan mencoba peran lintas fungsi, bergabung dalam proyek baru, atau mengambil tanggung jawab di bidang yang berbeda dari sebelumnya.

Banyak perusahaan sekarang menyediakan platform untuk mendukung eksplorasi jalur karier. Sehingga, karyawan senior bisa mengembangkan keterampilan baru tanpa harus meninggalkan perusahaan.

  • Lengkapi diri dengan keterampilan baru

Untuk mengeksplorasi jalur karier baru, karyawan senior juga harus terus menambah bekal pengetahuan, misalnya dengan kursus online, mengambil sertifikasi baru, atau ikut dalam proyek inovatif.

Dengan begitu, Anda tak sekadar menjaga daya saing, tapi memastikan diri siap menghadapi tantangan di jalur karier baru yang Anda pilih.

Semangat pembelajaran berkelanjutan ini juga memberi pesan kuat bagi generasi muda bahwa belajar adalah proses seumur hidup.

  • Bagikan pengetahuan dan jadilah teladan yang menginspirasi

Pengalaman panjang karywaan senior bisa menjadi aset untuk memastikan keberlangsungan kemampuan inti perusahaan. Karena itu, perlu ada proses transfer pengetahuan ke generasi penerus.

Menurut Schneider Electric, menjadi teladan lebih dari sekadar memberikan instruksi. Ini tentang membangun kepercayaan, mendampingi tim menghadapi perubahan, sekaligus membuka ruang bagi generasi muda untuk berkembang.

Dengan begitu, pengalaman Anda bukan hanya relevan untuk saat ini, tetapi juga menjadi fondasi bagi pembelajaran jangka panjang.

Baca Juga: VIDEO: Dear Karyawan, Jangan Lupa Skrining Kesehatan!

  • Terlibat dalam komunitas lintas generasi

Komunitas kerja, baik formal maupun informal, adalah ruang untuk saling berbagi dan belajar.

Bergabung dengan komunitas lintas generasi memberi peluang bagi karyawan senior untuk memperluas jejaring, menyerap perspektif baru, sekaligus memperkuat kolaborasi.

Dengan aktif di komunitas, Anda dapat terus menyalurkan pengalaman berharga sambil tetap terhubung dengan tren dan ide-ide segar dari generasi muda.

“Melalui berbagai program pertukaran pengetahuan dan pengembangan kapabilitas, kami percaya bahwa transformasi para karyawan di dalam perusahaan dapat berlangsung lebih cepat, lebih inklusif, dan berkelanjutan,” kata Sondang.

Ia menegaskan, menjadi relevan bukan berarti harus ikut semua tren, melainkan menemukan cara agar pengalaman, keahlian, dan semangat belajar Anda bisa memberi nilai tambah dalam perjalanan keberlanjutan perusahaan.

Leave a Reply