Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Profesional

Deretan Attitude yang Wajib Dimiliki Seorang Sales. Kamu Punya?

Ilustrasi. Sumber foto: Sales InsiderIlustrasi. Sumber foto: Sales Insider

Topcareer.id – Di buku Anatomy of Selling yang ditulis Edwin Satyadi dan Hary Jap disebutkan, attitude adalah “Big Word” yang terdiri atas banyak komponen. Dalam setiap jenis pekerjaan, punya attitude yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dimaksud sangatlah penting.

Misal, kalau kamu ingin jadi wartawan, kamu harus punya attitude alias perilaku sebagaimana wartawan dalam bekerja, misalnya penuh rasa ingin tahu, berpikiran terbuka dan lain-lain.

Begitu juga bila kamu memilih pekerjaan sebagai tenaga penjual atau salesperson. Komponen apa saja yang mempengaruhi attitude seorang salesperson dalam penjualan produknya?

Baca juga: 7 Hal Penting Dilakukan untuk Meningkatkan Sales

Belief (keyakinan): Seseorang harus memiliki keyakinan, memiliki kemampuan untuk menjual atau yakin produk yang dijualnya memang bagus. Tanpa keyakinan ini, jangan harap bisa menjadi penjual produk yang berhasil.

Commitment (komitmen): Seorang tenaga penjual harus memiliki komitmen tinggi pada bisnis yang digelutinya, meski dalam kondisi sulit.

Desire (keinginan): Seorang tenaga penjual harus memiliki keinginan kuat untuk mendapat hasil memuaskan dari penjualannya. Orang yang desire-nya lemah cenderung mudah menyerah.

Ability to fail (berani gagal): Dalam dunia penjualan, seseorang harus berani mengambil risiko demi keuntungan lebih besar. Namun tentu saja, harus dipertimbangkan masak-masak kekurangan dan kelebihannya.

Persistent goals (tujuan yang tetap): Ibarat sebuah mercusuar yang berada di tempat yang sama terus-menerus, seorang penjual harus memiliki tujuan yang pasti dan tidak mengubahnya sebelum terwujud.

Self motivation (motivasi diri): Motivasi dari luar penting, namun motivasi dari dalam diri tak kalah penting. Jika hanya mengandalkan motivasi luar, ibarat seseorang yang hanya minum suplemen vitamin tanpa makan makanan pokok.

Baca juga: Ini Perbedaan Antara Sales Dan Marketing

Enthusiasm (antusiasme): Hal paling buruk dari seorang salesperson adalah ketika ia tak lagi memiliki antusiasme dalam menjual produknya.

Purpose (tujuan): Seorang salesperson harus punya tujuan yang jelas. Tanpa tujuan yang jelas, ia tak akan beranjak dari posisinya sekarang.

Self diccipline (kedisiplinan): Sebenarnya tidak hanya salesperson. Semua profesi butuh kedisiplinan yang tinggi. Seorang salesperson harus mendisiplinkan diri dengan target dan deadline yang dibuat.

Confident (percaya diri): Seorang salesperson harus memiliki dua jenis kepercayaan diri: percaya akan dirinya sendiri bahwa ia mampu menjual dan percaya atas produk yang dijual.

Creativity (kreativitas): Seorang penjual ulung akan memiliki berbagai macam cara dan ide brilian untuk menjual produknya. Kreativitas yang tinggi biasanya membuat penjualan sebuah produk bergairah.

Empathy (empati): Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada seorang penjual yang hanya peduli menjual produknya tanpa memedulikan kebutuhan klien.

Go to the extra mile (berapi-api): Energi ini dibutuhkan salesperson untuk meyakinkan si pembeli untuk memercayainya. Inilah “soul” atau jiwa yang dimaksud dalam penjualan.

Self improvement (perbaikan diri): Pasar berkembang, begitu pula dengan kamu. Harus melakukan perbaikan setiap waktu.

Time organization (pengaturan waktu): Salah satu hal yang menyebabkan kegagalan seorang salesperson, pengaturan waktu yang buruk.

Positive thinking (berpikir positif): Mengapa banyak salesperson yang kalah sebelum berperang? Karena mereka berpikir negatif. Kalau belum apa-apa sudah merasa akan gagal, ya, itulah yang akan terjadi. *

the authorAde Irwansyah

Leave a Reply