Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Sunday, May 5, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips Karier

Hindari 3 Detail Ini Saat Kamu Bikin Surat Resign

Ilustrasi surat resign.Ilustrasi surat resign. (Sumber foto: energyresourcing.com)

Topcareer.id – Mengundurkan diri dari pekerjaan adalah keputusan besar dalam hidup. Membuat dan mengirimkan surat pengunduran diri alias surat resign secara profesional adalah aspek kunci dari proses pengunduran diri dan dapat meninggalkan kesan abadi pada pemberi kerja sebelumnya dan yang akan datang.

Sayangnya, banyak karyawan membuat kesalahan dengan memasukkan terlalu banyak detail pribadi dan pernyataan emosional dalam surat resign mereka. Melansir Business News Daily, hindari detail berikut ini saat menulis surat pengunduran diri.

1. Alasan mengapa kamu pergi

Meskipun kamu mungkin merasa perlu menjelaskan alasanmu pergi, hal ini tidak perlu disertakan dalam surat pengunduran dirimu.

James Rice, Kepala SEO di Picked mengatakan kamu mungkin percaya bahwa perusahaan baru memiliki produk, layanan, lingkungan kerja, gaji atau paket tunjangan yang lebih baik, tetapi ini bukan hal-hal yang harus dinyatakan dalam surat pengunduran dirimu. Jaga agar bahasamu tetap profesional dan positif.

Baca juga: Nemu 6 Red Flag Ini Di Kantormu? Saatnya Resign Dan Jadi Orang Sukses

2. Apa yang kamu benci tentang pekerjaan itu

Surat pengunduran diri bukanlah tempat untuk menyampaikan keluhanmu atau berbicara buruk tentang mantan perusahaan atau rekan kerjamu.

Pat Roque, Pelatih Transformasi Karier di Rock on Success berkata, baiknya kamu melepaskan amarah sebelum mengirimkan surat itu. Dia juga menyarankan agar orang lain meninjau surat resign sebelum dikirim untuk memastikan surat itu sopan dan ringkas.

3. Pernyataan emosional

Alex Twersky, co-founder Resume Deli, menekankan pentingnya menggunakan nada yang tenang dan profesional dalam surat resign-mu. Surat agresif atau emosional hanya akan kembali menyakitimu.

Twersky mengatakan, bahkan jika kamu terlalu banyak memiliki hal yang menyebalkan dan selalu overworked, jangan marah. Hindari menggunakan frasa seperti “Saya merasa” atau “Saya pikir”, kecuali jika diikuti dengan pernyataan positif.

Saat menulis surat resign, cobalah untuk tidak merusak jembatan apa pun, karena kamu mungkin memerlukan bantuan dari orang-orang ini di masa depan.

Leave a Reply