Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips Karier

Ingin Karier Selamat? Ini Yang Tak Boleh Kamu Lakukan Saat Rapat

Membiarkan diri terintimidasi. Sayangnya, ada beberapa pekerja yang menganggap rapat seolah medan pertempuran. Menganggap diri pembela keinginan sang atasan. Orang model begini tanpa tedeng aling-aling bisa menjatuhkan posisi orang lain di depan atasan. Jika kamu jadi korban orang macam ini, bertahanlah dengan tenang. Jangan terbawa emosi, menimpali tuduhannya dengan keras. Jika Akamu butuh waktu untuk berpikir (kira-kira akan memberi pembelaan apa), mulailah dengan sebuah pertanyaan, semisal, “Kapan kau pikir saya tak peduli pada target kita?”

Mengunyah permen karet. Sederhana saja, tindakan ini menganggu. Lagipula, bertindak begitu dianggap tak sopan dan tak profesional.

Membiarkan handphone-mu menyala. Kalau kamu bisa mematikan handphone saat di bioskop, mengapa pula tak melakukannya saat rapat? Handphone yang berdering akan menganggu konsentrasi rekan kerja yang sedang bicara, serta menarik perhatian peserta lain. Lalu, tambahan lagi, jangan sekali-kali menelepon orang di tengah rapat.

Mengutarakan topik lain. Jangan membajak agenda rapat. Fokus pada masalah yang sedang dicari solusinya bersama. Jika kamu punya agenda masalah lain yang ingin dibicarakan, pastikan hal itu tak menggangu peserta lain. Cara terbaik untuk mengajukan topik yang beda dengan materi rapat, sebaiknya utarakan saat masalah utama selesai dibicarakan, atau simpan masalah itu dan usulkan untuk jadi materi rapat lain waktu.

Mangkir. Tentu, kamu merasa lebih penting langsung kerja, ketimbang berlama-lama di ruang rapat. Namun, jika rapat itu dipimpin atasan, kamu melewatkan kesempatan untuk dikenali sang atasan langsung.

Ingat, pada akhirnya, rapat bukanlah cuma soal produktivitas kerja, tapi juga bagaimana membangun imej positif serta membangun hubungan profesional.*

the authorAde Irwansyah

Leave a Reply