Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Wednesday, May 8, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Pemerintah Jepang Ajak Penduduknya untuk Lebih Banyak Minum Alkohol

Ilustrasi. Dok/Bee Kalt TravelIlustrasi. Dok/Bee Kalt Travel

Topcareer.Id – Pemerintah Jepang belum lama ini meluncurkan program baru yang cukup menarik perhatian, yakni sebuah ajakan untuk minum minuman keras. Program ini diambil pemerintah Jepang sebagai upaya untuk mengajak penduduknya, agar kembali minum alkohol.

Ini adalah gagasan Badan Pajak Nasional Jepang, dan mereka meminta warga yang berusia antara 20 dan 39 mengajukan proposal, untuk membantu mendorong orang menikmati minuman beralkohol. Peserta juga diharapkan bisa mengeksplorasi ide-ide yang menggabungkan antara konsep itu dengan kemajuan teknologi, salah satunya metaverse.

Sedikit informasi, Penjualan alkohol di Jepang memang tercatat turun akibat pandemi COVID-19 dan perubahan gaya hidup di kalangan populasi muda negara itu. Banyak restoran tutup selama karantina, dan acara di luar ruangan dibatalkan.

Pendapatan yang dihasilkan melalui pajak minuman keras pun akhirnya turun tajam di Jepang pada tahun 2020, mencapai sekitar USD 809,6 juta. Ini merupakan penurunan yang terbesar dalam 31 tahun, sejak mereka memperkenalkan revisi besar pada undang-undang pajak minuman kerasnya.

Baca juga: Kasus Meningkat, Dosen UM Surabaya Berbagi Tips Cegah DBD

Terkait program di atas, Badan pajak menggunakan istilah “revitalisasi” ketika membahasnya, yang sedari awal ditujukan untuk membantu industri alkohol. Entri rencananya diterima hingga 9 September. Finalis kemudian akan menuju ke Tokyo, di mana pemenang akan dipilih.

“Seiring bekerja dari rumah membuat kemajuan sampai batas tertentu selama krisis COVID-19, banyak orang mungkin mempertanyakan apakah mereka perlu melanjutkan kebiasaan minum dengan rekan kerja untuk memperdalam komunikasi,” kata seorang pejabat Badan Pajak Nasional kepada Japan Times. dalam sebuah wawancara.

“Jika ‘new normal’ mengakar, itu akan menjadi angin sakal tambahan untuk pendapatan pajak.”

the authorFeby Ferdian

Leave a Reply