Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Ingin Menua dengan Sehat dan Menawan? Kacang Kenari Jawabannya

Topcareer.Id – Ya! Kamu tidak salah baca. Kacang Kenari ternyata lebih dari sekadar menambahkan kerenyahan pada roti pisang atau brownies.

Menurut penelitian terbaru, makan kenari secara teratur sejak dini dapat menyebabkan kesehatan yang lebih baik seiring bertambahnya usia.

Para peneliti menemukan bahwa peserta yang makan kenari di usia muda hingga dewasa menengah, cenderung lebih aktif secara fisik, makan makanan berkualitas lebih tinggi, dan mengembangkan profil risiko penyakit jantung yang lebih baik seiring bertambahnya usia.

Mereka mengatakan ini sejalan dengan pedoman diet yang direkomendasikan untuk orang Amerika, yang mencakup makan kacang-kacangan, seperti kenari, sebagai bagian dari diet sehat.

Temuan baru ini muncul pada hari Kamis, di jurnal Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases.

Baca juga: Minum Kopi Bikin Susah Tidur? Mitos. Ini 5 Mitos Lainnya Soal Kopi

“Pemakan kenari tampaknya memiliki fenotipe tubuh yang unik yang membawa dampak positif lainnya pada kesehatan seperti kualitas diet yang lebih baik, terutama ketika mereka mulai makan kenari dari muda, hingga dewasa,” kata Lyn M. Steffen, profesor epidemiologi dan kesehatan masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Minnesota.

Penelitian menunjukkan karakteristik tunggal kenari sebagai satu-satunya kacang pohon yang merupakan sumber yang sangat baik dari asam alfa-linolenat omega-3 nabati (2,5 gram per ons), yang menurut penelitian sebelumnya, mungkin berperan dalam kesehatan jantung, kesehatan otak, dan penuaan yang sehat.

Para peneliti mencatat bahwa porsi 1 ons kenari memiliki nutrisi sehat lainnya, termasuk 4 gram protein, 2 gram serat dan 45 miligram magnesium. Kenari juga mengandung berbagai antioksidan, termasuk polifenol.

Pemakan kenari, diketahui cenderung mengalami penurunan berat badan, kata penelitian tersebut.

the authorFeby Ferdian

Leave a Reply