Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, May 3, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Kemenkes Sebut Hepatitis B Banyak Ditularkan dari Ibu ke Anak

Ilustrasi penyakit hepatitis akut.Ilustrasi penyakit hepatitis akut.

Topcareer.id – Menurut Kementerian Kesehatan, hepatitis B di Indonesia sebagian besar ditularkan dari ibu ke anak. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Imran Pambudi mengatakan, hal itu memungkinkan terjadinya hepatitis B yang kronis.

Lebih lanjut ia menyampaikan, penularan hepatitis B dari ibu yang terinfeksi kepada anak merupakan salah satu penyebab tingginya prevalensi hepatitis B di Indonesia.

Berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi hepatitis B (HBsAg) secara umum sebesar 7,1% atau setara sekitar 18 juta penduduk Indonesia.

Bayi yang terinfeksi virus hepatitis B memiliki risiko lebih dari 90% – 95% berkembang menjadi hepatitis B kronis. Sementara yang terinfeksi setelah usia 5 tahun jarang mengalami infeksi kronis.

Oleh karena itu, transmisi vertikal atau hepatitis B yang ditularkan ibu ke anak berkontribusi sekitar 50% dari beban penyakit hepatitis B secara global.

Menurutnya, ibu hamil diimbau segera tes hepatitis ke fasilitas kesehatan agar bisa mencegah terjadinya penularan hepatitis ke anak. Pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan pada ibu hamil di antaranya melalui tes hepatitis dan vaksinasi.

“Upaya pencegahan hepatitis ini kita lakukan penerapan PHBS (pola hidup bersih dan sehat). Pemerintah memberikan vaksin hepatitis B kepada ibu hamil untuk meningkatkan kekebalan, melakukan pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke anak,” kata dr. Imran melalui siaran pers, dikutip Kamis (27/7/2023).

Baca juga: Peluang Cuan Lewat Bisnis SPKLU, Cek Persyaratannya

“Lalu notifikasi pasangan sebelum mempunyai anak, dan melakukan uji saring infeksi menular lewat transfusi darah, serta penerapan kewaspadaan standar,” tambahnya.

Kemenkes sudah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi hepatitis B, antara lain melakukan pemberian vaksin hepatitis B dosis 1 pada bayi baru lahir usia 0 atau kurang dari 24 jam, dilanjutkan dengan vaksinasi hepatitis B dosis selanjutnya sesuai dengan program imunisasi nasional.

Kemenkes juga melakukan pemeriksaan hepatitis B pada semua ibu hamil. Pada 2022 pemeriksaan hepatitis B dilakukan kepada ibu hamil di 489 kabupaten/kota dengan jumlah ibu hamil yang diperiksa melebihi 3,2 juta orang.

Kemenkes juga memberikan obat antivirus tenofovir disoproxil fumarate kepada ibu hamil yang terdiagnosis hepatitis B. Pemberian obat antivirus ini sudah dilakukan sejak 2022, dan saat ini tengah dilakukan di 180 fasilitas kesehatan di 34 kabupaten/kota di 17 provinsi.

“Ini sudah bertahap, nanti akan kita tambah wilayah untuk pemberian antivirus tenofovir disoproxil fumarate. Harapan kami tahun 2029 semua kabupaten/kota dapat memberikan obat antivirus tenofovir disoproxil fumarate pada ibu hamil,” jelas dr. Irwan.

Ketua Komite Ahli Hepatitis Prof. David Handojo Muljono, MD, PhD mengungkapkan pada 2020 WHO sudah mengeluarkan resolusi bahwa hepatitis menjadi prioritas penanganan dunia. Di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013 menunjukkan sekitar 18 juta orang Indonesia mengidap hepatitis B.

Leave a Reply