Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Monday, April 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Tren Perekrutan Berbasis Keterampilan Meningkat, Resume Bakal Nggak Laku?

Ilustrasi mencari kerja-CV-resume - ilustrasi era AI mengubah lanskap kerja termasuk kualifikasi kerja. (Dimas/Topcareer.id)Ilustrasi mencari kerja-CV-resume - ilustrasi era AI mengubah lanskap kerja termasuk kualifikasi kerja. (Dimas/Topcareer.id)

Topcareer.id – Tren perekrutan berbasis keterampilan yang kini semakin meningkat, seolah membuat CV atau resume tidak lagi relevan. Perusahaan menyadari bahwa gelar sarjana dan pengalaman magang pelamar tak berarti mereka telah menemukan kandidat yang tepat.

Pada bulan Juni, data LinkedIn menunjukkan bahwa sekitar 45% perusahaan telah secara khusus menggunakan data terkait keterampilan untuk mencari talenta baru dibandingkan tahun sebelumnya, dan jumlah ini tampaknya terus meningkat sejak saat itu.

“Lebih dari 50% perekrut di LinkedIn kini secara eksplisit menggunakan data keterampilan untuk mengisi peran mereka, dan anggota LinkedIn telah menambahkan lebih dari 500 juta keterampilan ke profil mereka selama 12 bulan terakhir,” kata Kepala Pencarian dan Staf untuk EMEA dan EMEA LATAM di LinkedIn, Adam Hawkins, mengutip laman CNBC Make It.

Dampaknya bagi perusahaan dan pelamar bisa sangat besar seiring dengan semakin meluasnya tren perekrutan berbasis keterampilan yang dapat melamar posisi terbuka sehingga memberikan lebih banyak pilihan bagi pemberi kerja dan pencari kerja memiliki lebih banyak pilihan peluang.

“Penelitian LinkedIn menemukan bahwa pendekatan yang mengutamakan keterampilan dapat menambah hingga 20x lebih banyak pekerja yang memenuhi syarat ke dalam kumpulan talenta pemberi kerja, dan meningkatkan proporsi perempuan dalam kumpulan talenta sebesar 24% di industri di mana perempuan kurang terwakili,” ujar Hawkins.

Dengan begitu, apakah masa depan resume menjadi tidak pasti? Apakah resume masih akan digunakan di masa depan?
Para ahli memberikan suara soal kejelasan resume, di mana masa depan resume tidak akan terlihat seperti sekarang.

Menurut Pemimpin Strategi Bakat dan Operasi di Deloitte, Dave Rizzo, perubahan resume di masa depan mencakup konten dan juga penampilannya.

Baca juga: Mengembangkan Karyawan Itu Bukan Lewat Delegasi Tugas Yang Berlebihan

“Hal ini akan mencakup lebih banyak rincian yang membuat kandidat ‘terlihat nyata’ seperti keterampilan mereka, pengaruh mereka, kepribadian mereka, tujuan apa yang ingin mereka capai, apa yang penting bagi mereka,” katanya.

Aturan tata letak yang ketat juga akan hilang dengan cepat, tambah Rizzo.

“Format resume tradisional, yang mengarah pada kronologi pendidikan, gelar/deskripsi pekerjaan, dan pengalaman bertahun-tahun, serta ‘aturan jalan’ resume lainnya mulai memudar,” ujar dia.

Tidak ada resume lagi?

Rizzo dari Deloitte dan Pollak dari ZipRecruiter menyebut setidaknya resume nanti akan berkembang menjadi berkas digital serta “portabel, terhubung dengan kredensial industri atau domain, dan dapat dengan mudah diunggah ke mesin penyandingan pekerjaan.

“Akan ada lebih banyak analog digital, seperti profil pencari kerja online yang menggabungkan verifikasi gelar dan kredensial online, dukungan dan rekomendasi keterampilan, video elevator pitch, tautan ke produk multimedia,” kata Pollak.

Ketika resume tradisional menjadi kurang relevan bagi pemberi kerja, bentuk-bentuk proses penyaringan baru sebagai bagian dari lamaran kerja juga mungkin muncul, kata para ahli.

Jadi meskipun Rizzo tidak percaya dengan masa depan resume klasik dan tradisional, dia yakin beberapa bentuk dokumen atau profil yang mirip dengan resume akan tetap ada. Sementara itu, Pollak dari ZipRecruiter tidak mengantisipasi akhir dari resume berkualitas tinggi.

Leave a Reply